Tuturmama- RENCANA TUHAN Ketika aku keluar dari rumah besar, yang aku bayangkan adalah kebebasan penuh yang selama ini aku
Contoh Cerpen Tentang Sekolahku Yang Singkat. Penuh Makna Dan Menarik!0% found this document useful 0 votes2 views8 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2 views8 pagesContoh Cerpen Tentang Sekolahku Yang Singkat. Penuh Makna Dan Menarik!Jump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Contohpuisi tentang sekolah di masa pandemi ini bisa dijadikan referensi untuk tugas sekolah dan juga lomba puisi. Puisi ini memiliki makna yang berisi tentang sistem pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19. Baca Juga: 3 Puisi Bahasa Sunda tentang Corona atau Covid-19 Singkat, Padat dan Penuh Makna. Puisi tentang sekolah di masa pandemi
3 menitCerpen tentang sekolahku dapat menjadi topik tepat jika kamu mendapat tugas membuat cerita pendek dari guru. Berikut beberapa contohnya! Cerita pendek atau cerpen menjadi salah satu topik mata pelajaran yang seru untuk diikuti. Sebab dengan membuat cerpen, kita belajar untuk berimajinasi, menulis dengan runut, dan paling penting melahirkan sebuah karya. Nah, salah satu topik yang bisa kamu bahas ketika membuat cerita pendek adalah cerpen tentang sekolahku atau cerpen masa sekolah ku. Topik cerpen tentang sekolahku atua cerpen tentang pendidikan relatif lebih mudah dibuat dan relate dengan kehidupan sehari-hari seorang siswa. Kamu pun bisa mengangkat beberapa persoalan ringan jika tertarik membuat cerpen tentang sekolahku. Beberapa topik yang bisa kamu angkat bila tertarik membuat cerpen tentang sekolahku akan dihadirkan lewat artikel ini. Yuk, langsung disimak contoh cerpen singkat tentang sekolah! sumber 1. Cerpen Singkat tentang Sekolah dengan Judul “Pentingnya Menjaga Kebersihan” Lumrahnya Hari Jumat, banyak siswa yang mulai agak malas dalam belajar. Selain karena menjelang akhir pekan, biasanya mata pelajaran di Hari Jumat tak banyak dan ringan. Namun, ada yang berbeda di Jumat sore kali ini. Sekolah secara tiba-tiba mengumumkan, kalau semua murid wajib membersihkan kelas dan lingkungan kelasnya. Semula siswa yang bersantai menunggu jam pulang, mendadak kompak riuh tampak kesal. “Aduh malas banget harus beres-beres kelas pas mau pulang,” ungkap Deni si ketua kelas. Namun lantaran ia adalah ketua kelas, terpaksalah Deni meminta teman-temannya bersih-bersih sesuai arahan sekolah. Semua siswa di kelas 9 B pun akhirnya bersih-bersih walau dengan menggerutu. Di antara semua siswa, ada satu siswa yang duduk-duduk santai tak mau membersihkan kelas. Ia adalah Yanto. “To, kenapa kamu malah diam tidak membantu teman-temanmu?” ujar Deni. “Malas, kita kan sudah belajar, sudah mau jam pulang juga, kenapa harus repot-repot membersihkan kelas?” jawab Yanto. Deni yang mendengar jawaban Yanto dibuat bingung, sebab ia pada dasarnya tak bisa memaksa Yanto untuk membersihkan kelas. “Ya setidaknya kamu membuang sampah di dekatmu saja, nanti teman yang lain juga malas beres-beres.” “Makin banyak yang nggak mau beres-beres, makin lama kita pulang,” jawab Deni. “Nggak mau, urusan beres-beres kan ada penjaga sekolah,” Yanto tak bergeming. Untung, siswa yang lain tetap membersihkan kelas walau seperti terpaksa. Guru-guru pun menyisir satu per satu kelas yang sedang kerja bakti. Pak Bahtiar yang kebagian mengecek kelas 9 B cukup senang karena semua siswa kompak membersihkan kelas. Namun perhatian Pak Bahtiar tertuju pada Yanto yang santai-santai di dalam kelas. “Yanto, kenapa tidak mau membersihkan kelas seperti teman-temanmu?” tanya pak Bahtiar. Yanto bingung, dia menjawab dengan pelan, “Emang tugas bersih-bersih jadi tugas siswa juga, pak? kan ada penjaga sekolah.” Pak Bahtiar lalu tersenyum dan menghampiri Yanto. “Ya, memang tugas bersih-bersih adalah tugas penjaga sekolah,” jawab sang guru. “Tapi kegiatan bersih-bersih juga jadi salah satu tugas siswa yang tak kalah penting dari matematika,” jelas Pak Bahtiar. “Kenapa, pak?” Yanto penasaran. “Dengan bersih-bersih, kita akan belajar mencintai lingkungan sekitar, disiplin, kita pun akan merasa nyaman saat belajar.” “Paling penting untuk saat ini, kelas yang bersih akan menjauhkan kita dari banyak penyakit,” terang Pak Bahtiar. “Tapi kenapa pas kita mau pulang, pak?” desak Yanto. “Justru ini adalah waktu yang tepat, kalau kita bersih-bersih mendekati jam pulang, kamu akan mendapat perasaan bahagia dan lega,” jawab Pak Bahtiar. Yanto diam dan seperti mengiyakan perkataan Pak Bahtiar. “Okelah, aku beres-beres,” jawab Yanto. Yanto pun akhirnya membantu teman-temannya yang sedang membersihkan kelas. 2. Contoh Cerpen Sekolah dengan Judul “Semangat Belajar di Sekolah” Tak seperti hari-hari sebelumnya, pagi ini hujan turun cukup deras. Padahal sudah waktunya untuk berangkat ke sekolah. Dengan cuaca hujan yang dingin, tentu bukan kondisi yang ideal untuk pergi sekolah. Apalagi aku harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai ke sekolah. Ibu menawarkan aku libur karena khawatir aku kehujanan dan jatuh sakit. “Tidak apa-apa, libur dulu, izin tidak masuk sekolah. Kalau kamu tak sekolah guru pasti memaklumi,” tawar Ibu. Aku tentu sangat tergoda dengan tawaran ibu, mengingat hujan di luar yang deras. Selain itu, aku bisa santai-santai di kamar sambil tidur. “Tapi, bu…” jawabku. “Kalau aku tidak sekolah, aku tidak bisa belajar, dong,” jawabku. “Belajar di rumah saja,” jawab ibu singkat. “Di sekolah lebih seru, terus ada guru yang membimbing.” “Aku ingat kata ayah, kalau mau meraih cita-cita kita harus lawan rintangan yang ada di depan. Apalagi ini cuma hujan,” jelasku. Ibu tersenyum tampak bangga. “Baiklah kalau begitu, ibu antar kamu ke sekolah, ya. Kita pakai payung supaya kamu tidak basah kuyup,” ujar Ibu. Aku dan ibu pun pergi ke sekolah untuk belajar. Meski hujan dan banyak rintangan, tapi demi belajar dan cita-cita, harus aku lawan. *** Itulah contoh cerpen singkat tentang sekolah atau cerpen sekolah yang menarik. Semoga bermanfaat, Property People. Baca artikel menarik lainnya di Pantau terus Google News dari Berita Indonesia agar kamu tak ketinggalan berbagai informasi terbaru. Grand Dahlia Cluster Depok dapat menjadi opsi tepat jika kamu ingin punya rumah di daerah Depok. Informasi lebih lengkap, klik dan karena kami selalu AdaBuatKamu. Cek sekarang juga!
Tag cerpen tentang sekolahku. Pengertian Cerpen Pendidikan. Posted on 05/04/2019 by admin. Cerita pendek atau pendek dapat disebut sebagai bentuk prosa narasi fiksi. Cerpen-cerpennya cenderung pendek, padat, dan langsung ke sasaran. Cerpen merupakan salah satu []
sumber Sedang mencari referensi cerpen singkat tentang sekolah yang menarik dan bermakna? Yuk, lihat inspirasinya pada artikel ini! Apa itu cerpen? Cerpen adalah cerita pendek yang terdiri dari 250 sampai 750 kata. Adapun jenis teks ini memiliki batas maksimal penulisan yang mencapai kata atau 10 halaman. Teks cerpen berisi tentang prosa naratif fiktif yang menguraikan atau mendeskripsikan suatu objek maupun tokoh, sekaligus konflik dan penyelesaiannya, dalam gaya bahasa santai, singkat, dan padat. Tema cerpen pun sangat bervariasi. Adapun salah satu tema cerpen yang kerap digunakan adalah tentang sekolah. Nah, kali ini telah menghimpun inspirasi contoh cerpen singkat tentang sekolah yang bisa kamu lihat pada uraian di bawah ini. 1. Cerpen Singkat tentang Sekolah Cerpen Singkat tentang Sekolah Semangat Belajar di Sekolah Tak seperti hari-hari sebelumnya, pagi ini hujan turun cukup deras. Padahal sudah waktunya untuk berangkat ke sekolah. Dengan cuaca hujan yang dingin, tentu bukan kondisi yang ideal untuk pergi sekolah. Apalagi aku harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai ke sekolah. Ibu menawarkan aku libur karena khawatir aku kehujanan dan jatuh sakit. “Tidak apa-apa, libur dulu, izin tidak masuk sekolah. Kalau kamu tak sekolah guru pasti memaklumi,” tawar Ibu. Aku tentu sangat tergoda dengan tawaran ibu, mengingat hujan di luar yang deras. Selain itu, aku bisa santai-santai di kamar sambil tidur. “Tapi, bu…” jawabku. “Kalau aku tidak sekolah, aku tidak bisa belajar, dong,” jawabku. “Belajar di rumah saja,” jawab ibu singkat. “Di sekolah lebih seru, terus ada guru yang membimbing.” “Aku ingat kata ayah, kalau mau meraih cita-cita kita harus lawan rintangan yang ada di depan. Apalagi ini cuma hujan,” jelasku. Ibu tersenyum tampak bangga. “Baiklah kalau begitu, ibu antar kamu ke sekolah, ya. Kita pakai payung supaya kamu tidak basah kuyup,” ujar Ibu. Aku dan ibu pun pergi ke sekolah untuk belajar. Meski hujan dan banyak rintangan, tapi demi belajar dan cita-cita, harus aku lawan. 2. Cerpen tentang Sekolah sumber Cerpen tentang Sekolah Mencontek Waktu itu, saat aku masih duduk di bangku SMP, aku mengerti tentang apa itu kejujuran. Pilihan untuk berbohong dan jujur, hal itu yang aku hadapi saat aku menghadapi ujian sekolah. Saat ujian, teman sekelasku banyak yang mencontek dengan berbagai cara. Ada yang membawa catatan kecil hingga menyembunyikan buku di bawah meja. “Zi, lo mau nyontek ga? Gue bawa contekan nih” bisik Fadlan di sebelahku saat ujian berlangsung. “Wih! Boleh juga” ucapku dengan mengambil kertas kecil darinya. Pada saat itu, aku masih belum percaya buah dari sebuah kejujuran. Aku akan mencontek jika menghadapi ujian matematika, fisika hingga kimia, karena aku kurang begitu suka dengan angka. Hingga akhirnya pengumuman kenaikan kelas pun tiba, aku dan teman-temanku begitu tegang saat menunggu nilai rapot yang akan diberikan. Setelah ku terima raport dari wali kelas, lalu wali kelasku mengatakan bahwa aku naik kelas. Namun, saat aku membuka rapor itu aku melihat nilai pelajaran matematika, fisika serta kimia mendapat nilai yang kurang memuaskan bahkan kurang dari rata-rata. Saat itu ku merenung, bernostalgia di saat aku ujian dan mencontek di salah satu mata pelajaran tersebut, kemudian hasilnya mendapat nilai buruk. Sementara mata pelajaran yang lain yang aku kerjakan dengan kemampuanku meraih hasil yang baik. Lalu hal tersebut aku terapkan untuk menghadapi ujian di kelas berikutnya. Ketika ujian nanti, diriku niatkan untuk berusaha jujur dalam mengerjakan soal yang diberikan, sesulit apapun. Kali ini materi yang telah aku pelajari dan yang diajarkan guruku di kelas semuanya keluar. Tanganku menuliskan jawaban di LJK dengan tenang tanpa suatu keraguan. Hingga akhirnya pelaksanaan ujian pun selesai, kini hanya tinggal menunggu hasilnya. Hari pembagian rapot pun tiba. Aku kembali tegang dengan hasil yang akan aku dapat nanti. Kemudian ibu wali kelas membacakan satu per satu para siswa yang meraih peringkat lima besar paralel hingga tepat pembacaan siswa yang meraih peringkat pertama “Siswa yang meraih peringkat pertama adalah…” ucap ibu wali kelas, Semua siswa begitu tegang menunggu kelanjutan ucapan dari ibu wali kelas tersebut. “Gozi Faziano” ucapnya sambil mengarahkan matanya padaku. Diiringi bahagia dan harus atas kerja kerasku belajar selama ini tidak sia-sia. Kemudian semua teman memberi selamat padaku, lalu ibu wali kelas mengatakan padaku bahwa peraih peringkat pertama akan mendapat beasiswa sekolah di SMA. Diriku begitu senang mendengarnya. Anggapanku tentang kejujuran itu memang benar “kalau jujur itu membawa bahagia walau awalnya itu sulit”. 3. Contoh Cerpen Sekolah Contoh Cerpen Sekolah Belajar dari yang Tak Pernah Diajar Pagi itu aku sedang sarapan dengan sangat tenang, tiba-tiba tersendak karena aku melihat jam sekarang pukul 7. Aku menggowes sepedaku. Sialnya gerbang sekolahku sudah ditutup, dan dengan wajah kesal pak satpam berkata kepadaku di balik pintu gerbang. Lalu dibukakannya pintu gerbang ini, tapi aku bersama murid lain dihukum berdiri di lapangan basket hingga jam pertama selesai. Aku melirik pos satpam, tempat di mana laki-laki itu setiap pagi datang dan juga bekerja sampai suatu sore hari tiba. Namanya Pak Asep, tapi anak-anak sering memanggilnya dengan “Mang Oray”, aku tak tahu dari siapa orang pertama pencetus panggilan tersebut pada Pak Asep. Dia memang sangat popular di SMA Negeri 1 karena dekat dan ramah dengan murid-murid, khususnya kepada murid laki-laki. Lama setelah itu, aku makin akrab dengan satpam yang tersebut, kawan-kawanku selalu memanggilnya Mang Oray. Pernah suatu saat dia bercerita kepadaku dan juga kawan-kawanku tentang dia sewaktu seusia kami. “Dulu, Mamang juga pernah sekolah seperti kalian. Tapi, mamang tidak dapat melanjutkannya hingga selesai, karena orang tua mamang yang tidak bisa membiayainya,” imbuh dia dengan senyum untuk menutupi. “Kalian harus bisa memanfaatkan kesempatan mengais ilmu di sini, makanya mamang suka sangat marah pada kalian yang suka terlambat masuk,” sambungnya. Dia kemudian masih melanjutkan ceritanya. Ternyata di dalam rumahnya dia menyediakan perpustakaan mini untuk para tetangganya yang ingin sekolah, tapi terkendala ekonomi keluarga. Aku pun menjadi sangat kagum dengan berbagai perjuangan Pak Asep. Di tengah biaya hidup yang kini makin susah, kulit kian menjadi keriput serta rambut kian memutih, dia masih bisa selalu membantu orang-orang di sekitarnya. Terima kasih, Pak. 4. Cerita Pendek tentang Sekolah Cerita Pendek tentang Sekolah Meminta Lebih Baik dari Mencuri Hari ini, aku pulang kuliah lebih cepat dari biasanya, dikarenakan dosen mata kuliah di jam terakhir berhalangan masuk. Aku pun bergegas pulang, sekitar pukul aku tiba di rumah. Namun, aku melihat ibu seperti orang kebingungan yang sedang mencari sesuatu. Ternyata ibu kehilangan uang kembalian belanjaannya. Aku pun membantunya, tapi hasilnya pun nihil. Ibu pun pasrah dan aku keluar rumah karena lupa ada yang harus dibeli. Di jalan dekat warnet, aku bertemu dengan adikku. “De, kamu main di sini emang ibu kasih uang ke kamu? Kan kamu lagi dihukum ga dikasih uang jajan hari ini?” tanyaku dengan muka yakin kalo dia pasti mengambil uang ibu. “Oh, kaka tau kamu ambil uang ibu yang di atas meja, ya!?” sambungku. “I..ii..iya kak, aku ambil uang ibu, tapi cuma aku pakai 5 ribu doang kok, kak,” Jawab dia dengan ketakutan. “Ayo naik ke atas motor, nanti jelasin sama ibu,” ucapku sembari membawanya pulang. Sesampainya di rumah, dia langsung jujur dan menceritakan semuanya kepada ibu. Aku dan ibu langsung menasihatinya sebaik mungkin. “De, ibu lebih menghargai kamu meminta ke ibu, sekalipun kamu sedang dihukum. Dari pada mencuri seperti ini kan tidak baik,” kata ibu sambil mengelus rambut adikku. Dia hanya tertunduk malu dengan rasa bersalahnya yang terpampang jelas dari wajahnya. Setalah dinasihati, adikku mengakui kesalahannya, meminta maaf kepada ibu dan aku, serta benar-benar berjanji untuk tidak mengulanginya lagi di kemudian hari. 5. Cerpen Anak Sekolah Cerpen Singkat tentang Sekolah Pentingnya Menjaga Kebersihan Lumrahnya Hari Jumat, banyak siswa yang mulai agak malas dalam belajar. Selain karena menjelang akhir pekan, biasanya mata pelajaran di Hari Jumat tak banyak dan ringan. Namun, ada yang berbeda di Jumat sore kali ini. Sekolah secara tiba-tiba mengumumkan, kalau semua murid wajib membersihkan kelas dan lingkungan kelasnya. Semula siswa yang bersantai menunggu jam pulang, mendadak kompak riuh tampak kesal. “Aduh malas banget harus beres-beres kelas pas mau pulang,” ungkap Deni si ketua kelas. Namun lantaran ia adalah ketua kelas, terpaksalah Deni meminta teman-temannya bersih-bersih sesuai arahan sekolah. Semua siswa di kelas 9 B pun akhirnya bersih-bersih walau dengan menggerutu. Di antara semua siswa, ada satu siswa yang duduk-duduk santai tak mau membersihkan kelas. Ia adalah Yanto. “To, kenapa kamu malah diam tidak membantu teman-temanmu?” ujar Deni. “Malas, kita kan sudah belajar, sudah mau jam pulang juga, kenapa harus repot-repot membersihkan kelas?” jawab Yanto. Deni yang mendengar jawaban Yanto dibuat bingung, sebab ia pada dasarnya tak bisa memaksa Yanto untuk membersihkan kelas. “Ya setidaknya kamu membuang sampah di dekatmu saja, nanti teman yang lain juga malas beres-beres.” “Makin banyak yang nggak mau beres-beres, makin lama kita pulang,” jawab Deni. “Nggak mau, urusan beres-beres kan ada penjaga sekolah,” Yanto tak bergeming. Untung, siswa yang lain tetap membersihkan kelas walau seperti terpaksa. Guru-guru pun menyisir satu per satu kelas yang sedang kerja bakti. Pak Bahtiar yang kebagian mengecek kelas 9 B cukup senang karena semua siswa kompak membersihkan kelas. Namun perhatian Pak Bahtiar tertuju pada Yanto yang santai-santai di dalam kelas. “Yanto, kenapa tidak mau membersihkan kelas seperti teman-temanmu?” tanya pak Bahtiar. Yanto bingung, dia menjawab dengan pelan, “Emang tugas bersih-bersih jadi tugas siswa juga, pak? kan ada penjaga sekolah.” Pak Bahtiar lalu tersenyum dan menghampiri Yanto. “Ya, memang tugas bersih-bersih adalah tugas penjaga sekolah,” jawab sang guru. “Tapi kegiatan bersih-bersih juga jadi salah satu tugas siswa yang tak kalah penting dari matematika,” jelas Pak Bahtiar. “Kenapa, pak?” Yanto penasaran. “Dengan bersih-bersih, kita akan belajar mencintai lingkungan sekitar, disiplin, kita pun akan merasa nyaman saat belajar.” “Paling penting untuk saat ini, kelas yang bersih akan menjauhkan kita dari banyak penyakit,” terang Pak Bahtiar. “Tapi kenapa pas kita mau pulang, pak?” desak Yanto. “Justru ini adalah waktu yang tepat, kalau kita bersih-bersih mendekati jam pulang, kamu akan mendapat perasaan bahagia dan lega,” jawab Pak Bahtiar. Yanto diam dan seperti mengiyakan perkataan Pak Bahtiar. “Okelah, aku beres-beres,” jawab Yanto. Yanto pun akhirnya membantu teman-temannya yang sedang membersihkan kelas. 6. Cerpen Singkat tentang Sekolah Cerpen Singkat tentang Sekolah Bersih-Bersih Sekolah Setiap hari Jumat, SMA Tunas Rimba selalu mengadakan bersih-bersih sekolah. Rendy merupakan ketua kelas 12 IPS 3 mulai mengajak teman sekelasnya untuk bersih-bersih. Rendy adalah anak laki-laki tampan dan rajin. Dalam akademik dia cukup pintar, namun dia sangat jago dalam hal olahraga. Dia hobi bermain sepak bola. Tidak hanya itu, di kelas Rendy terkenal sosok yang suka bersih-bersih. Hari Jumat menjadi rutinitas wajib Rendy untuk mengajak temannya untuk bersih-bersih. Namun Jumat kali ini Rendy terlihat sedikit agak berbeda, dia sedikit tegas kepada teman-temannya yang tidak ingin ikut bersih-bersih. “Hari ini guru akan masuk ke ruang kelas. Jika guru melihat ada ruang kelas yang tidak bersih, maka jam pulang akan ditunda. Kalau kalian ingin cepat pulang, ikut bantu bersih-bersih jangan ada yang hanya duduk saja” Ucap Rendy. Semua temannya mengikuti apa kata Rendy karena ingin cepat pulang. Setelah selesai bersih-bersih tiba saatnya guru datang untuk melihat masing-masing kelas. Saat tidak di ruang kelas 12 IPS 3, guru cukup takjub karena ruang kelasnya sangat bersih. Sebagai apresiasi karena telah membuat ruang kelas menjadi bersih, Ibu guru mengizinkan anak 12 IPS 3 pulang. Semua anak-anak berteriak senang, dan mereka bergegas pulang. 7. Cerpen tentang Sekolah sumber Cerpen tentang Sekolah Ujian Akhir Semester Hari ini adalah hari anak-anak sekolah mengikuti ujian akhir semester. Anak-anak yang sudah belajar terlihat tenang menunggu jam masuk ruangan. Namun berbeda dengan anak-anak yang tidak belajar, mereka sibuk membuat contekan untuk ujian. “Kringg” bel sekolah sudah berbunyi artinya siswa masuk ke ruangan dan mulai mengerjakan ujian. Budi salah satu siswa yang malas, masuk ke ruangan dengan santai dan yakin. Guru yang melihat tingkahnya menjadi sangat curiga. “Budi kamu sudah belajar?” Tanya salah satu guru. Dengan tegas Budi menjawab “sudah dong bu”. Budi terlihat sangat yakin jika dirinya bisa mengerjakan soal ujian dengan benar. Saat menit-menit awal, tidak ada gerak gerik mencurigakan dari Budi. Pengawas yang melihat Budi, mencoba yakin jika Budi memang sudah belajar. Namun pada menit pertengahan, Budi mulai mencoba mengeluarkan contekan yang sudah disimpan. Ia mencoba mengeluarkan dengan hati-hati supaya tidak ketahuan oleh guru. Namun sayangnya, usaha Budi untuk mencontek gagal. Guru yang sedang berjalan mengawasi siswa lainnya, melihat Budi mengeluarkan contekan. Setelah ketahuan, Guru tersebut merebut contekan dan membuangnya. Budi yang awalnya terlihat santai, kini panik dan bingung. Ia tidak belajar sehingga tidak bisa mengerjakan ujiannya dengan baik. Saat pembagian nilai, dia mendapat nilai yang sangat rendah. Dia sangat menyesal karena tidak belajar dan dia berjanji kepada dirinya sendiri supaya lebih giat belajar agar mendapat nilai yang memuaskan. *** Semoga artikel ini bisa bermanfaat untukmu ya, Property People. Jangan lupa untuk pantau terus artikel yang tak kalah menarik lainnya lewat Cek juga berita terbarunya di Google News Apakah kamu sedang mencari rumah baru? Yuk, lihat pilihan terbaiknya di karena kami selalu AdaBuatKamu.
Dalamdunia pendidikan pastinya akan mengenal namanya cerpen atau cerita pendek. Cerpen adalah serangkaian cerita yang didalamnya menceritakan kisah fiktif, jenaka (lucu), persahabatan, dan cinta. Unsur - unsur cerpen juga dapat kita analisis kembali agar kita bisa mengetahui terlebih dahulu struktur apa yang terkandung dalam contoh cerpen ini.
Contoh cerpen tentang sekolah. Klik tombol Play untuk mendengarkan artikel - Melansir dari laman KBBI V, cerpen atau cerita pendek diartikan sebagai sebuah kisah pendek kurang dari kata yang mampu memberikan kesan tunggal yang dominan serta memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi pada suatu ketika. Sementara itu mengutip dari buku berjudul Cerita Pendek dan Cerita Fantasi Untuk Guru dan Siswa, cerpen merupakan cerita yang diangkat dari suatu peristiwa atau pengalaman seseorang yang paling berkesan dan paling menarik untuk diceritakan kepasa orang lain dengan tujuan memberi edukasi moral, religi, ataupun hiburan. Cerpen ini pun memiliki struktur di antaranya sebagai berikut. Abstrak gambaran awal dari cerita. Orientasi bagian yang mengenalkan tokoh, latar, dan peristiwa awal cerita. Komplikasi urutan kejadian atau konflik yang dihubungkan secara sebab akibat. Evaluasi menunjukkan adanya konflik yang semakin memuncak atau mencapai klimaks dan mulai ada solusi. Resolusi bagian akhir yang berisi solusi atau jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi oleh tokoh. Koda amanat, pesan, atau nasihat yang disampaikan oleh penulis cerpen kepada pembaca. Untuk memperjelas pemahaman mengenai struktur cerpen ini berikut beberapa contoh cerpen tentang sekolah. Baca Juga 8 Contoh Cerpen Persahabatan, Singkat tapi Penuh Makna Contoh Cerpen tentang Sekolah Hadiah dari Ayah Ketika sudah memasuki Sekolah Dasar SD, ayah selalu berjanji kalau aku mendapatkan rangking 10 besar akan diberikan hadiah. Namun, saat pertama kali aku kelas 1 SD tak pernah mendapatkan rangking 10 besar, sehingga aku gagal mendapatkan hadiah. Melihat keadaanku yang murung, ayah memberikanku sebuah motivasi untuk tidak menyerah dan selalu belajar agar bisa mencapai rangking 10 besar dan hanya berada di 15 besar saja. Masuk tahun ajaran baru dan aku naik ke kelas 2 SD, di kelas ini, aku selalu ingat dengan motivasi ayah agar rajin belajar. Kemudian aku terus belajar agar bisa masuk ke 10 besar, tetapi ketika belajar aku selalu merasa lelah karena sudah belajar di sekolah dan belajar lagi di rumah. Bahkan, aku seperti merasa sia-sia ketika sudah belajar dengan sungguh-sungguh karena tetap belum bisa masuk ke 10 besar. Tak pernah berhenti, ayah selalu berusaha mengingatkanku untuk terus semangat dan tidak pernah menyerah. Ayah berkata, “coba kamu lihat waktu kelas satu kamu sudah berhasil mencapai 15 besar, kini di kelas 2 SD, kamu sudah naik ke peringkat 12 besar itu tandanya usaha kamu tidak sia-sia.”
Penyampaiannarasi seperti itu akan semakin menarik dengan dijadikan sebuah cerpen. Berikut ini adalah contoh cerpen pendidikan yang bisa kamu pelajari. Daftar Isi 1 Sampai Ujung Usia 2 Gotong Royong Kos Idjo 3 Arti Kejujuran 4 Belajar dari yang Tak Pernah Diajar 5 Mahaguru 6 Manisnya Sebuah Hasil 7 Meminta Lebih Baik dari Mencuri
Gaya Hidup BuddyKu Selasa, 6 September 2022 - 2003 3 menit Cerpen tentang sekolahku dapat menjadi topik tepat jika kamu mendapat tugas membuat cerita pendek dari guru. Berikut beberapa contohnya! Cerita pendek atau cerpen menjadi salah satu topik mata pelajaran yang seru untuk diikuti. Sebab dengan membuat cerpen, kita belajar untuk berimajinasi, menulis dengan runut, dan paling penting melahirkan sebuah karya. Nah, salah satu topik yang bisa kamu bahas ketika membuat cerita pendek adalah cerpen tentang sekolahku. Topik cerpen tentang sekolahku relatif lebih mudah dibuat dan relate dengan kehidupan sehari-hari seorang siswa. Kamu pun bisa mengangkat beberapa persoalan ringan jika tertarik membuat cerpen tentang sekolahku. Beberapa topik yang bisa kamu angkat bila tertarik membuat cerpen tentang sekolahku akan dihadirkan lewat artikel ini. Yuk, langsung disimak! Contoh Cerpen tentang Sekolahku yang Singkat sumber 1. Cerpen tentang Sekolahku tentang Pentingnya Menjaga Kebersihan Lumrahnya Hari Jumat, banyak siswa yang mulai agak malas dalam belajar. Selain karena menjelang akhir pekan, biasanya mata pelajaran di Hari Jumat tak banyak dan ringan. Namun, ada yang berbeda di Jumat sore kali ini. Sekolah secara tiba-tiba mengumumkan, kalau semua murid wajib membersihkan kelas dan lingkungan kelasnya. Semula siswa yang bersantai menunggu jam pulang, mendadak kompak riuh tampak kesal. Aduh malas banget harus beres-beres kelas pas mau pulang, ungkap Deni si ketua kelas. Namun lantaran ia adalah ketua kelas, terpaksalah Deni meminta teman-temannya bersih-bersih sesuai arahan sekolah. Semua siswa di kelas 9 B pun akhirnya bersih-bersih walau dengan menggerutu. Di antara semua siswa, ada satu siswa yang duduk-duduk santai tak mau membersihkan kelas. Ia adalah Yanto. To, kenapa kamu malah diam tidak membantu teman-temanmu? ujar Deni. Malas, kita kan sudah belajar, sudah mau jam pulang juga, kenapa harus repot-repot membersihkan kelas? jawab Yanto. Deni yang mendengar jawaban Yanto dibuat bingung, sebab ia pada dasarnya tak bisa memaksa Yanto untuk membersihkan kelas. Ya setidaknya kamu membuang sampah di dekatmu saja, nanti teman yang lain juga malas beres-beres. Makin banyak yang nggak mau beres-beres, makin lama kita pulang, jawab Deni. N ggak mau, urusan beres-beres kan ada penjaga sekolah, Yanto tak bergeming. Untung, siswa yang lain tetap membersihkan kelas walau seperti terpaksa. Guru-guru pun menyisir satu per satu kelas yang sedang kerja bakti. Pak Bahtiar yang kebagian mengecek kelas 9 B cukup senang karena semua siswa kompak membersihkan kelas. Namun perhatian Pak Bahtiar tertuju pada Yanto yang santai-santai di dalam kelas. Yanto, kenapa tidak mau membersihkan kelas seperti teman-temanmu? tanya pak Bahtiar. Yanto bingung, dia menjawab dengan pelan, Emang tugas bersih-bersih jadi tugas siswa juga, pak? kan ada penjaga sekolah. Pak Bahtiar lalu tersenyum dan menghampiri Yanto. Ya, memang tugas bersih-bersih adalah tugas penjaga sekolah, jawab sang guru. Tapi kegiatan bersih-bersih juga jadi salah satu tugas siswa yang tak kalah penting dari matematika , jelas Pak Bahtiar. Kenapa, pak? Yanto penasaran. Dengan bersih-bersih, kita akan belajar mencintai lingkungan sekitar, disiplin, kita pun akan merasa nyaman saat belajar. Paling penting untuk saat ini, kelas yang bersih akan menjauhkan kita dari banyak penyakit, terang Pak Bahtiar. Tapi kenapa pas kita mau pulang, pak? desak Yanto. Justru ini adalah waktu yang tepat, kalau kita bersih-bersih mendekati jam pulang, kamu akan mendapat perasaan bahagia dan lega, jawab Pak Bahtiar. Yanto diam dan seperti mengiyakan perkataan Pak Bahtiar. Okelah, aku beres-beres, jawab Yanto. Yanto pun akhirnya membantu teman-temannya yang sedang membersihkan kelas. 2. Cerpen tentang Sekolahku Berjudul Semangat Belajar di Sekolah Tak seperti hari-hari sebelumnya, pagi ini hujan turun cukup deras. Padahal sudah waktunya untuk berangkat ke sekolah. Dengan cuaca hujan yang dingin, tentu bukan kondisi yang ideal untuk pergi sekolah. Apalagi aku harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai ke sekolah. Ibu menawarkan aku libur karena khawatir aku kehujanan dan jatuh sakit. Tidak apa-apa, libur dulu, izin tidak masuk sekolah . Kalau kamu tak sekolah guru pasti memaklumi, tawar Ibu. Aku tentu sangat tergoda dengan tawaran ibu, mengingat hujan di luar yang deras. Selain itu, aku bisa santai-santai di kamar sambil tidur. Tapi, bu jawabku. Kalau aku tidak sekolah, aku tidak bisa belajar, dong, jawabku. Belajar di rumah saja, jawab ibu singkat. Di sekolah lebih seru, terus ada guru yang membimbing. Aku ingat kata ayah, kalau mau meraih cita-cita kita harus lawan rintangan yang ada di depan. Apalagi ini cuma hujan, jelasku. Ibu tersenyum tampak bangga. Baiklah kalau begitu, ibu antar kamu ke sekolah, ya. Kita pakai payung supaya kamu tidak basah kuyup, ujar Ibu. Aku dan ibu pun pergi ke sekolah untuk belajar. Meski hujan dan banyak rintangan, tapi demi belajar dan cita-cita, harus aku lawan. *** Itulah contoh cerpen tentang sekolahku yang singkat. Semoga bermanfaat, Property People. Grand Dahlia Cluster Depok dapat menjadi opsi tepat jika kamu ingin punya rumah di daerah Depok. Informasi lebih lengkap, klik dan karena kami selalu AdaBuatKamu . Cek sekarang juga! Posting Contoh Cerpen tentang Sekolahku yang Singkat. Penuh Makna dan Menarik! ditampilkan lebih awal di 99 Berita Properti .
Cerpen1: Kisah di Tengah Malam Alaya Diandra Faregazh, itu namaku. Duduk di bangku 11 SMA dan menjadi siswi populer adalah kehebatanku. Haha, aku suka hal ini. Namun, menjadi anggota OSIS sekaligus ketua club musik adalah kedua hal yang sedikit melelahkan.
6M55. 228 296 383 222 470 433 147 496 236
cerpen singkat tentang sekolahku